Perbedaan Franchise dan Malkon, Dua Model Bisnis yang Sering Dicampuradukkan

Perbedaan Franchise dan Malkon

Perbedaan Franchise dan Malkon –  Nah, Banyak yang masih bingung dengan kedua Model bisnis ini.  Franchise dan malkon adalah dua model bisnis yang sering dicampuradukkan oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin memulai usaha dengan modal yang terbatas.

Memang keduannya memiliki kesamaan, yaitu merupakan bentuk kerjasama antara dua pihak yang saling menguntungkan. Namun, franchise dan malkon juga memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi definisi, sistem, syarat, maupun keuntungan.

Opikini Kali ini akan membahas perbedaan franchise dan malkon secara lengkap dan jelas, sehingga kamu bisa memilih model bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.

Apa itu Franchise?

Perbedaan Franchise dan Malkon

Franchise merupakan model bisnis di mana pemilik merek atau produk (franchisor) memberikan hak kepada pihak lain (franchisee) untuk menjalankan usaha dengan menggunakan nama, logo, produk, dan sistem yang telah dikembangkan oleh franchisor. Dalam hal ini, franchisee harus membayar sejumlah biaya kepada franchisor, seperti biaya franchise fee, royalty fee, marketing fee, dan lain-lain. Franchisee juga harus mengikuti semua standar dan ketentuan yang ditetapkan oleh franchisor, seperti kualitas produk, layanan, lokasi, desain, dan promosi.

Menjadi Model bisnis yang cocok bagi kamu yang ingin memulai usaha dengan merek atau produk yang sudah terkenal dan memiliki pasar yang luas. Dengan franchise, kamu tidak perlu repot-repot merintis usaha dari nol, karena kamu sudah mendapatkan bimbingan dan dukungan dari franchisor.

Kalian juga bisa memanfaatkan jaringan dan reputasi yang sudah dimiliki oleh franchisor, sehingga lebih mudah menarik pelanggan. Contoh franchise yang populer di Indonesia adalah McDonald’s, Subway, Indomaret, dan lain-lain.

Apa itu Malkon?

Malkon adalah singkatan dari manajemen kontrak, yaitu model bisnis di mana pemilik usaha (kontraktor) menyerahkan pengelolaan usahanya kepada pihak lain (kontraktee) dengan imbalan sejumlah pembayaran. Dalam hal ini, kontraktor tetap memiliki hak atas usahanya, namun tidak terlibat langsung dalam operasionalnya. Kontraktee bertanggung jawab untuk mengelola usaha tersebut sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, seperti target penjualan, kualitas produk, layanan, dan lain-lain.

Sedangkan model bisnis ini  cocok bagi mereka yang ingin mengembangkan usaha yang sudah ada, namun tidak memiliki waktu atau sumber daya yang cukup untuk mengelolanya. Dengan malkon, kamu bisa menyerahkan pengelolaan usahamu kepada pihak yang lebih profesional dan berpengalaman, sehingga kamu bisa fokus pada hal-hal lain yang lebih penting.

Dengan ini kalian juga bisa mendapatkan pendapatan tetap dari usahamu, tanpa harus mengurus segala urusan operasionalnya. Contoh malkon yang populer di Indonesia adalah malkon SPBU Pertamina, malkon restoran, malkon hotel, dan lain-lain.

Franchise Zen Spa, Bisnis Spa dan Wellness yang Menjanjikan

Perbedaan Franchise dan Malkon

Setelah mengetahui apa itu franchise dan malkon, sekarang kita akan membahas perbedaan franchise dan malkon dari berbagai aspek, yaitu:

Definisi

  • Franchise adalah model bisnis di mana franchisor memberikan hak kepada franchisee untuk menjalankan usaha dengan menggunakan nama, logo, produk, dan sistem yang telah dikembangkan oleh franchisor.
  • Malkon adalah model bisnis di mana kontraktor menyerahkan pengelolaan usahanya kepada kontraktee dengan imbalan sejumlah pembayaran.

Sistem

  • Franchise adalah sistem kerjasama antara dua pihak yang saling independen, yaitu franchisor dan franchisee. Franchisor dan franchisee memiliki hubungan yang seimbang, yaitu keduanya sama-sama mendapatkan keuntungan dari usaha yang dijalankan oleh franchisee.
  • Malkon adalah sistem penyerahan tanggung jawab pengelolaan usaha dari kontraktor kepada kontraktee. Kontraktor dan kontraktee memiliki hubungan yang tidak seimbang, yaitu kontraktor memiliki otoritas lebih tinggi daripada kontraktee, karena kontraktor tetap memiliki hak atas usahanya.

Syarat

  • Franchise memiliki syarat yang cukup ketat dan beragam, tergantung dari jenis dan merek franchise yang dipilih. Franchisee harus membayar sejumlah biaya kepada franchisor, seperti biaya franchise fee, royalty fee, marketing fee, dan lain-lain. Franchisee juga harus mengikuti semua standar dan ketentuan yang ditetapkan oleh franchisor, seperti kualitas produk, layanan, lokasi, desain, dan promosi.
  • Malkon memiliki syarat yang lebih fleksibel dan sederhana, tergantung dari kesepakatan antara kontraktor dan kontraktee. Kontraktee harus membayar sejumlah pembayaran kepada kontraktor, yang biasanya berupa persentase dari omzet atau laba usaha. Kontraktee juga harus mengelola usaha sesuai dengan target dan perjanjian yang telah disepakati dengan kontraktor.

Keuntungan

  • Franchise memiliki keuntungan bagi franchisor dan franchisee, yaitu:
    • Franchisor memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang dibayarkan oleh franchisee, serta dapat memperluas jangkauan dan reputasi merek atau produknya.
    • Franchisee mendapatkan keuntungan dari usaha yang sudah terbukti berhasil dan memiliki pasar yang luas, serta mendapatkan bimbingan dan dukungan dari franchisor.
  • Malkon memiliki laba bagi kontraktor dan kontraktee, yaitu:
    • Kontraktor Dapat  keuntungan dari pembayaran yang diterima dari kontraktee, serta dapat mengembangkan usahanya tanpa harus mengurus segala urusan operasionalnya.
    • Kontraktee mendapatkan keuntungan dari usaha yang sudah ada dan memiliki pelanggan yang loyal, serta mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dari kontraktor.

Franchise Happy Lemon dan Harganya

Kesimpulan

Franchise dan malkon yakni sebuah dua model bisnis yang sering dicampuradukkan oleh banyak orang, padahal keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Franchise merupakan model bisnis di mana franchisor memberikan hak kepada franchisee untuk menjalankan usaha dengan menggunakan nama, logo, produk, dan sistem yang telah dikembangkan oleh franchisor.

Sedangkan Malkon merupakan model bisnis di mana kontraktor menyerahkan pengelolaan usahanya kepada kontraktee dengan imbalan sejumlah pembayaran. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga kamu harus mempertimbangkan berbagai aspek sebelum memilih model bisnis yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.

Demikian artikel yang saya buat tentang “Perbedaan Franchise dan malkon”. Semoga artikel ini bermanfaat dan informatif bagi kamu yang ingin memulai usaha dengan model bisnis franchise atau malkon. Jika kamu memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini.